Sebagai pihak yang berkecimpung dalam industri alat berat, Anda tentunya juga terlibat dalam berbagai perencanaan proyek konstruksi. Dalam proyek konstruksi diperlukan tahapan kerja dan kronologi yang rinci untuk memberi gambaran konstruksi bangunan yang jelas. Pada umumnya, tahapan proyek konstruksi mencakup proses pra kerja, hingga pasca kerja yang dapat menjamin hasil akhir dari proyek secara optimal sesuai dengan target rancangan.

Selama tahap perencanaan awal ini, studi kelayakan perlu Anda lakukan. Dari tahap inilah pengembang atau developer melihat kelayakan finansial untuk proyek Anda. Untuk proyek dengan skala relatif kecil, tinjauan kelayakan finansialnya dapat dibuat secara informal. Sedangkan untuk proyek dengan skala lebih besar dan melibatkan departemen pemerintah, studi kelayakan yang formal akan diperlukan. Studi kelayakan tersebut umumnya mengkaji potensi pengembangan yang Anda usulkan. Hal tersebut mencakup penilaian pengaruh proyek pada lingkungan dan pengaruhnya pada nilai warisan yang ada di masyarakat.

Dalam studi kelayakan formal, pengembang harus mengikuti pedoman khusus tentang apa yang dapat dikembangkan di daerah tertentu. Apakah proyek tersebut untuk penggunaan industri, perumahan atau komersial, serta apakah sudah memenuhi zonasi tanah yang telah disetujui sebelumnya. Sedangkan untuk pihak-pihak yang terlibat dalam suatu proyek konstruksi dari tahap awal proyek (tahap perencanaan dan perancangan) hingga masa konstruksi (pelaksanaan pembangunan fisik) ada tiga pihak yaitu:

  • Pemilik proyek (owner) 
  • Pihak perencana (designer) 
  • Pihak kontraktor

Berikut adalah tahapan umum proyek konstruksi secara ideal di Indonesia.

Tahap Perencanaan atau Konsepsi Proyek

Sebagaimana proses pembangunan pada umumnya, proyek konstruksi dimulai dengan gagasan atau ide dan direncakan berdasarkan kebutuhan. Pada tahap ini, umumnya yang terlibat hanyalah pemilik proyek. Biasanya, konsepsi proyek dimulai dengan klien yang bersangkutan. Di sinilah Anda memerlukan penelitian untuk lokasi yang tepat dan spesifikasi atau standar yang harus diikuti. Pemeriksaan terhadap seluruh data dan informasi yang dibutuhkan untuk membuat analisis akurat juga diperlukan. Pengolahan data ini nantinya akan menghasilkan konsepsi yang harus disusun oleh seorang arsitek dalam proyek tersebut. Program ini diolah dari pengambilan data primer sekaligus sekunder, serta informasi pelengkap yang dibutuhkan untuk membuat batasan tujuan proyek konstruksi yang sedang berlangsung. Konsepsi inilah yang nantinya akan diperiksa oleh pengguna jasa, serta disetujui kemudian.

Tergantung pada proyeknya, tahap konsepsi mungkin berbeda-beda. Tahap ini bisa menghabiskan waktu mulai dari beberapa hari hingga beberapa bulan atau bahkan lebih, tergantung pada seberapa dekat kebutuhan untuk penyelesaian proyek. Pekerja konstruksi biasanya tidak memiliki banyak masukan selama tahap ini, karena bola masih di tangan pemilik proyek.

Tahap Studi Kelayakan (Feasibility Study)

Pada tahap ini, Anda harus meyakinkan seorang pemilik proyek bahwa rancangan konstruksi yang dibuat pada tahap perencanaan dapat dilaksanakan. Dalam tahap ini pihak yang terlibat adalah pemilik proyek dan juga manajemen konstruksi yang ditunjuk. Hal ini dilakukan melalui studi kelayakan, beberapa hal yang Anda lakukan adalah:

  • Menyusun rancangan proyek dan estimasi anggaran biaya secara keseluruhan atau anggaran biaya kotor 
  • Menyusun daftar manfaat yang akan diperoleh
  • Menyusun analisis kelayakan proyek
  • Menganalisa dampak lingkungan dari pelaksanaan proyek

Tahap Penjelasan (Briefing)

Dalam tahap ini, pemilik proyek akan memberikan fungsi serta biaya yang akan dikeluarkan sehingga konsultan perencana dapat memahami kebutuhan dan kemampuan pemilik proyek. Hal yang dapat dilakukan dalam tahap ini meliputi:

  • Membuat rencana kerja dan menunjuk para perencana maupun tenaga ahli
  • Menghitung kebutuhan pemakai, keadaan lokasi dan lapangan, membuat rancangan taksiran biaya, serta persyaratan mutu
  • Membuat ruang lingkup kerja, jadwal, serta rencana pelaksanaan proyek
  • Membuat sketsa atau skema desain dalam ukuran tertentu

Tahap Perancangan atau Desain

Dalam tahap ini, seluruh rancangan kasar yang sebelumnya telah dibuat akan dikembangkan lebih jauh dan rinci untuk dapat memenuhi kebutuhan pemilik proyek. Tahap ini akan menghasilkan gambar rencana, spesifikasi, rencana anggaran biaya, metode pelaksanaan, dan lain-lan. Pihak-pihak yang terlibat dalam tahap ini meliputi konsultan perencana, konsultan manajemen konstruksi, konsultan rekayasa, dan terkadang konsultan surveyor.

Tim yang bertanggung jawab atas desain umumnya dipimpin oleh seorang arsitek atau insinyur. Tim tersebut perlu memastikan bahwa setiap peraturan pemerintah dipenuhi, menghormati visi pemilik proyek, serta memastikan bahwa struktur yang baru dibangun akan dapat digunakan secara optimal. Biasanya ada empat langkah berbeda dalam tahap desain, yaitu pemrograman dan kelayakan, desain skematik, pengembangan desain, serta dokumen kontrak. 

Dalam langkah pemrograman dan kelayakan, masing-masing tujuan dan sasaran proyek harus diuraikan. Banyak keputusan dibuat pada tahap proyek konstruksi ini, termasuk seberapa besar bangunan itu akan dibangun berapa ruang yang akan digunakan, dan berapa banyak ruangan yang akan dibutuhkan. 

Memasuki langkah desain skematik, Anda akan memerlukan susunan pola serta bentuk arsitektur dalam gambar, sementara aspek fungsional akan disajikan dalam diagram. Tidak hanya ini saja, pada tahapan pekerjaan konstruksi bangunan kedua ini, aspek lainnya seperti perkiraan luas lantai, sistem konstruksi, biaya, penggunaan bahan, serta waktu konstruksi akan disajikan dalam laporan tertulis dan bergambar. Pada tahap ini, desain skematik harus dapat dipahami oleh pengguna jasa teknik konstruksi.

Setelah semua program dan konsep disetujui oleh pihak pengguna jasa, maka tahapan pekerjaan konstruksi bangunan selanjutnya akan memasuki tahap Pengembangan Rancangan. Di tahap ini akan terjadi beberapa perbaikan data dan informasi terkait proyek konstruksi sebelum melangkah ke tahap yang berikutnya.

Langkah terakhir pada tahap ini adalah meninjau dan memperinci perihal ketersediaan bahan material, konstruksi, serta nilai ekonomis selama proyek berlangsung. Tidak hanya itu, perkiraan biaya konstruksi akan disusun secara sistematis. Informasi ini kemudian akan disajikan dalam bentuk gambar, diagram, juga laporan tertulis. Setelah disetujui lagi, maka rancangan ini sudah dianggap final dalam proyek konstruksi.

Tahap Pengadaan

Pada tahap ini, pemilik proyek akan mencari kontraktor yang akan menjalankan proyek yang telah sampai pada tahap desain beserta sub kontraktor yang akan terlibat. Di tahap ini, pemilik proyek akan membuat prakualifikasi dan membuat dokumen kontrak. 

Sekarang saatnya bagi tim kontraktor dan sub kontraktor untuk memesan dan mendapatkan bahan, peralatan, dan tenaga kerja. Tahap proyek ini cukup rumit tergantung pada seberapa besar proyek dan sumber daya yang tersedia.

Sebagian besar perusahaan konstruksi besar memiliki departemen pengadaan mereka sendiri. Dalam kasus seperti itu, umumnya perusahaan konstruksi tersebut telah menangani penyediaan pekerja, peralatan, dan material untuk sejumlah proyek. Semua pekerjaan ini biasanya dilakukan oleh kontraktor umum, namun ada kalanya sub kontraktor akan bertanggung jawab atas bagian-bagian tertentu. Sub kontraktor terkadang bertanggung jawab untuk merekrut pekerja mereka sendiri atau mendapatkan bahan mereka sendiri sehingga mereka tahu bahwa mereka memiliki apa yang mereka butuhkan untuk menyelesaikan bagian pekerjaan mereka sendiri.

Tahap Pelaksanaan

Dalam tahapan proyek konstruksi ini, rencana proyek mulai diwujudkan atau mulai dibangun oleh kontraktor dengan bantuan sub kontraktor yang telah ditunjuk. Dalam tahap ini, pihak-pihak yang terlibat adalah konsultan pengawas, konsultan manajemen konstruksi, kontraktor dan sub kontraktor, serta supplier dan instansi terkait.

Sebelum pekerjaan konstruksi dimulai, pertemuan pra-konstruksi dilakukan untuk memastikan bahwa semua orang ada di halaman yang sama ketika konstruksi dimulai. Rapat ini umumnya mencakup pembahasan tentang topik-topik berikut:

  • Cara mengakses situs pekerjaan
  • Memastikan kontrol kualitas proyek
  • Bagaimana dan di mana menyimpan semua bahan
  • Memastikan waktu bekerja

Setiap pekerja dapat diberikan jadwal mereka sendiri. Penting juga untuk dicatat bahwa jadwal masing-masing agen proyek dapat bervariasi tergantung pada peran mereka. Ini terutama berlaku untuk sub kontraktor yang membutuhkan bagian-bagian tertentu dari pekerjaan yang diselesaikan sebelum mereka dapat memulai bagian mereka. Memastikan rencana sebelum dieksekusi penting Anda lakukan dalam tahapan proyek konstruksi untuk menghindari penundaan waktu atau keterlambatan dan pembengkakan anggaran. Tujuan langkah ini adalah merencanakan segala sesuatunya dengan sangat hati-hati sehingga semuanya berjalan optimal.

Tahap Pemeliharaan (Maintenance)

Tahap ini bertujuan agar konstruksi yang telah dibangun dan seluruh fasilitasnya telah sesuai dengan dokumen kontrak dan bekerja sebagaimana mestinya. Tahapan pekerjaan konstruksi bangunan yang terakhir ini kemudian akan mencakup peninjauan serta pengawasan berkala di lapangan seperti laporan mingguan proyek. Hal ini termasuk menghadiri pertemuan rutin dengan pengguna jasa, paling tidak satu kali dalam sebulan. Pertemuan akan membantu pihak pengguna jasa dalam mengambil keputusan terkait proses-proses konstruksi bangunan yang sedang berlangsung.

Secara umum, tahap akhir dari proyek konstruksi dibagi menjadi tiga langkah penting:

  • Commissoning bangunan konstruksi baru

Langkah terakhir dalam tahapan proyek konstruksi adalah commissioning bangunan Anda. Hal pertama, inspeksi seluruh bangunan perlu dilakukan. Jika semuanya sudah dilakukan dengan benar, inspeksi ini cukup mudah dilakukan.

Setelah semuanya diperiksa, sekarang saatnya bagi tim proyek untuk melatih klien dalam mengoperasikan dan memelihara struktur yang baru dibangun. Itu adalah langkah yang sangat penting karena akan berkontribusi pada peningkatan siklus hidup proyek bersangkutan.

  • Serah Terima

Setelah pelatihan selesai, pemilik pun dapat mengambil alih gedung. Ini adalah saat di mana masa garansi mulai aktif. Dengan cara itu, pemilik proyek dapat merasa aman bahwa ada cukup waktu untuk memeriksa semua sistem, peralatan, dan bahan yang berbeda yang telah dipasang. Pada umumnya, terdapat tiga jenis garansi utama dalam konstruksi:

  • Express warranty: garansi yang tercantum dalam kontrak
  • Implied warranty: garansi yang diberlakukan oleh hukum
  • Statutory warranty: garansi yang didasarkan oleh undang-undang atau peraturan daerah
  • Penutupan (Closure)

Itu adalah langkah terakhir dalam tahapan proyek konstruksi yang cukup kompleks. Tim proyek harus melakukan perjanjian kontrak secara keseluruhan dan memastikan bahwa proyek tersebut bebas dari segala jenis beban hukum.

Pada titik ini, alangkah baiknya Anda melakukan tinjauan pasca proyek yang dapat membantu agen yang berbeda untuk mendeteksi tugas apa pun yang belum selesai, menganalisis mengapa ini terjadi dan mengumpulkan daftar wawasan untuk masa depan.

Nah, setelah memahami tahapan proyek kontruksi secara sistematis, Anda tentunya akan lebih mudah untuk mengeksekusi perencanaan atau desain pada bangunan Anda dengan optimal dan menghindari risiko-risiko yang tidak diinginkan. Kami memahami bahwa memilih alat berat maupun spare part alat berat berkualtitas yang sesuai dengan kebutuhan proyek Anda bukanlah proses yang mudah. Tim Rahayu Spare Part pun siap untuk membantu dan mendampingi Anda dalam proses tersebut. Kami menyediakan jajaran lengkap alat berat dan spare part-nya dengan harga bersaing yang kualitas serta keasliannya tidak perlu Anda ragukan lagi. Dengan alat berat berkelas, proyek Anda tentunya akan berkualitas. Anda bisa langsung klik tombol “Hubungi via Whatsapp” yang tertera di pojok bawah kanan layar Anda untuk informasi lebih lanjut. 

 

 

WeCreativez WhatsApp Support
Tim kami siap membantu segala pertanyaan Anda.
👋 Halo dengan saya Hafiz, ada yang bisa kami bantu?