Dalam sebuah proyek konstruksi, peran alat berat sangatlah besar. Oleh karena itu, perawatan dan pemeliharaan yang rutin untuk menjaga alat berat tetap awet. Jika peralatan Anda tidak berfungsi dengan baik, akibatnya bisa bermacam-macam seperti kerusakan dini, meningkatnya potensi kecelakaan saat bekerja, dan sebagainya.
Kerusakan dini pada alat berat bisa disebabkan oleh banyak hal, salah satunya adalah melakukan kebiasaan-kebiasaan buruk untuk waktu yang lama. Meski terdengar sederhana, ada sejumlah hal yang sebenarnya tidak baik untuk kesehatan alat, sehingga jika dilakukan secara berulang, dapat menyebabkan masalah yang serius.
Apa saja kebiasaan-kebiasaan yang harus dihindari oleh operator dan pemilik alat berat? Silakan simak artikel ini lebih lanjut.
1. Idle Time yang Terlalu Lama
Idle time adalah periode waktu ketika mesin dibiarkan menyala meski alat berat tidak sedang bergerak. Secara umum, posisi idle adalah posisi yang tidak produktif dan bahkan merugikan. Berikut beberapa alasannya:
- Boros bahan bakar: Mesin yang sedang dalam posisi idle tetap mengonsumsi bahan bakar meski kendaraan diam di tempat. Oleh karena itu, jika Anda membiarkan alat berat idle selama berjam-jam, Anda sama saja dengan membuang uang sia-sia, terutama jika alat berat Anda tidak dilengkapi dengan sistem efisiensi bahan bakar.
- Mesin cepat rusak: Jika mesin hidup tapi tidak digunakan untuk bekerja, masa pakai mesin tentu jadi berkurang. Akibatnya, Anda perlu lebih sering melakukan servis dan mengganti spare part. Hal ini tentunya memakan biaya dan juga waktu.
- Mengurangi harga jual: Apabila Anda menganggap alat berat Anda sebagai investasi, maka idle time benar-benar harus dihindari karena posisi idle hanya akan menambah jam kerja mesin tanpa menghasilkan apa-apa. Hal ini akan menyebabkan turunnya nilai atau harga alat berat secara signifikan.
Meski demikian, perlu diketahui bahwa idle time untuk waktu tertentu bisa membawa manfaat bagi alat berat Anda. Contohnya adalah membiarkan alat berat dalam posisi idle selama beberapa menit saat baru menyalakan mesin dan sebelum mematikan mesin. Hal ini dikarenakan mesin membutuhkan waktu pemanasan dan pendinginan agar tidak cepat rusak.
Pada intinya, selama dilakukan dalam porsi yang tepat, idle time bisa memberi dampak positif. Waktu yang dianjurkan hanyalah sekitar 3-5 menit tergantung unit alat yang Anda miliki. Terlepas dari itu, sebaiknya hindari idle time untuk alat berat Anda.
2. Penyimpanan yang Salah
Tidak hanya saat mengoperasikan alat, proses penyimpanan juga sangatlah penting. Meski dirancang untuk melakukan pekerjaan berat di medan ekstrem, alat berat tidak boleh diparkir di sembarang tempat untuk menjaga kondisinya agar tetap baik.
Saat menyimpan alat berat, hal utama yang perlu dipertimbangkan adalah pastikan bahwa tempat penyimpanan tetap bersih dan terlindung dari suhu dan kelembapan ekstrim yang dapat menyebabkan masalah seperti korosi.
Perlu diketahui bahwa sebenarnya alat berat rentan terhadap cuaca dan partikel-partikel seperti debu dan kotoran. Komponen-komponen seperti kabel, starter, dan alternator bisa rusak jika terkena hal-hal tersebut dan penggantiannya cukup mahal. Oleh karena itu, sebaiknya jangan parkir alat di tempat terbuka tanpa penutup untuk menghindari cuaca ekstrem.
3. Mengabaikan Fitur Keselamatan
Proyek konstruksi bukanlah pekerjaan yang sederhana dan bahkan bisa berbahaya karena dilakukan di tempat-tempat yang cukup ekstrim. Untuk itu, keselamatan wajib menjadi prioritas utama di lokasi kerja.
Salah satu hal penting yang seringkali dilupakan adalah memakai sabuk pengaman. Bagi para operator, sabuk pengaman sangatlah penting karena dapat melindungi mereka ketika kecelakaan terjadi. Pemakaiannya hanya membutuhkan beberapa detik saja, namun bisa membuat perbedaan yang sangat signifikan.
Selain itu, pastikan juga untuk selalu mengenakan pakaian keselamatan seperti helm dan vest konstruksi. Kedua atribut ini bisa melindungi badan Anda dari hal-hal yang tidak diinginkan, serta merupakan seragam standar yang harus digunakan selama di lokasi.
Baca juga: 10 Tips Mengoperasikan Alat Berat dengan Aman
4. Tidak Membaca Buku Panduan
Setiap unit alat berat memiliki sistem kontrol dan fitur yang berbeda-beda. Inilah mengapa, operator harus benar-benar memahami cara pengoperasian alat berat dengan baik, termasuk langkah-langkah penanganan bila terjadi kerusakan atau masalah lain.
Buku panduan yang telah disediakan pabrik manufaktur memuat beragam informasi terkait alat berat Anda. Hal ini termasuk cara mengemudi, pencegahan kerusakan, hingga solusi masalah yang mungkin terjadi.
Baca juga: Tips dan Cara Menjadi Operator Alat Berat Berkualitas
5. Tidak Melakukan Pemeriksaan Rutin
Melakukan pemeriksaan rutin adalah salah satu bentuk perawatan paling penting untuk menjaga kesehatan alat berat. Sayangnya, tidak semua pemilik menyadari pentingnya penjadwalan pemeriksaan rutin. Mereka menganggap bahwa selama alat berat berfungsi dengan baik, pemeriksaan tidak perlu dilakukan.
Pada kenyataannya, alat berat yang terlihat baik-baik saja, belum tentu kondisinya prima. Tujuan dari pemeriksaan rutin adalah menemukan masalah yang ada, sekaligus mengidentifikasi potensi masalah yang mungkin terjadi.
Sama seperti perawatan mobil dan kendaraan lain, penting untuk memantau keadaan alat berat Anda dari waktu ke waktu untuk memastikan alat berfungsi secara maksimal. Jika tidak, alat bisa mengalami downtime secara mendadak dan menyebabkan penundaan proyek atau bahkan kecelakaan saat bekerja.
Melalui pemeriksaan rutin, Anda juga bisa dengan cepat mengetahui komponen-komponen yang memerlukan penggantian. Saat waktunya tiba, penting untuk mendapatkan spare part dari distributor terpercaya seperti Rahayu Spareparts. Semua spare parts yang tersedia dijamin original, berkualitas tinggi, dan harga terjangkau.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan klik ikon “Hubungi via WhatsApp” di bagian bawah kanan layar Anda. Proyek lancar, bisnis makin cuan!