Baterai pada alat berat merupakan salah satu komponen vital yang menunjang fungsi-fungsi mesin. Tanpa baterai, mesin tidak bisa dinyalakan, sistem kontrol tidak berfungsi, dan kegiatan operasional alat berat terganggu. Berbagai komponen kelistrikan seperti lampu, AC, dan sistem elektronik dalam kabin juga banyak bergantung pada pasokan daya dari baterai.
Jika tidak dirawat dengan baik, baterai akan mengalami penurunan performa dan bahkan tidak bisa digunakan. Baterai yang mati bisa menyebabkan mesin gagal menyala, sehingga alat mengalami downtime dan membutuhkan biaya perbaikan yang tinggi.
Untuk itu, penting untuk memahami fungsi dan spesifikasi baterai pada alat berat, termasuk cara-cara perawatan yang efektif untuk memperpanjang umur pakai baterai dan mengurangi risiko kerusakan. Simak selengkapnya di artikel berikut.
Fungsi Baterai pada Alat Berat
Baterai pada alat berat atau yang biasa dikenal dengan aki adalah komponen penyimpan energi listrik dengan bahan kimia yang dirancang khusus untuk menyuplai energi listrik yang diperlukan untuk mengoperasikan alat.
Jika dibandingkan dengan baterai kendaraan lain, baterai pada alat berat memiliki desain dan struktur yang lebih kokoh agar dapat bertahan di lingkungan yang keras. Peralatan konstruksi juga biasanya membutuhkan energi dalam jumlah besar, sehingga baterai alat berat memiliki kapasitas yang besar pula.
Berikut adalah beberapa fungsi utama baterai pada alat berat:
- Menyalakan Mesin: Baterai memiliki energi yang dibutuhkan untuk menggerakkan motor starter, sehingga komponen flywheel bisa berputar dan proses pembakaran dimulai.
- Sumber Arus Listrik: Baterai mengalirkan listrik ke berbagai komponen elektronik seperti sistem panel kontrol, lampu kerja, GPS, alarm, dan AC kabin.
- Cadangan Daya: Dalam beberapa kondisi seperti saat mesin dalam kondisi mati atau alternator rusak, baterai bisa menyediakan daya sementara, sehingga operator masih bisa menggunakan fitur-fitur keamanan, radio, dan sebagainya.
- Menjaga Stabilitas Tegangan: Saat mesin bekerja, baterai berfungsi untuk menjaga kestabilan suplai arus listrik pada alat berat.
Baca juga: Macam-Macam Komponen Kelistrikan pada Alat Berat dan Cara Merawatnya
Jenis-Jenis Baterai yang Umum Digunakan
Baterai pada alat berat tersedia dalam beberapa tipe yang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Berikut beberapa jenis baterai yang umum digunakan pada alat berat:
Baterai Tipe Basah
Disebut juga lead-acid battery, baterai tipe basah merupakan jenis baterai yang paling umum digunakan pada alat berat. Tipe ini terdiri dari pelat timbal dioksida (bermuatan positif) dan pelat timbal spons (bermuatan negatif) yang direndam dalam larutan asam sulfat yang tertutup dalam wadah plastik.
Baterai tipe basah dikenal mampu menghasilkan daya yang besar dengan harga ekonomis, namun bobotnya yang berat membuatnya kurang praktis. Selain itu, baterai ini juga memiliki siklus hidup yang terbatas dan harus diperiksa secara rutin.
Pada umumnya baterai tipe basah digunakan pada peralatan konstruksi dengan mesin diesel seperti bulldozer dan forklift. Agar tahan lama, ada beberapa macam perawatan yang bisa dilakukan. Beberapa di antaranya adalah membersihkan terminal dari kotoran secara rutin, memeriksa dan mengisi ulang cairan elektrolit, dan memastikan tidak ada penumpukan gas pada sistem ventilasi.
Baterai Tipe Gel
Sesuai namanya, baterai gel menggunakan elektrolit berbentuk gel yang membuat cairan elektrolit tidak mudah bergerak, sehingga mengurangi risiko kebocoran asam. Kelebihan lain adalah mampu bekerja dengan baik dalam suhu ekstrem dan memiliki ketahanan tinggi terhadap kondisi deep discharge (pengosongan daya).
Akan tetapi, tipe baterai ini cenderung lebih mahal dibandingkan baterai aki konvensional. Masa pakainya juga relatif lebih rendah dibandingkan tipe lain, terlebih jika digunakan dalam kondisi operasional berat.
Cara perawatannya cukup mudah karena tidak memerlukan pengisian elektrolit secara berkala. Hanya saja, tipe baterai ini rentan terhadap kerusakan akibat overcharging (pengisian daya berlebih), sehingga pastikan untuk mengisi daya dengan benar.
Baterai Tipe AGM
Baterai tipe AGM (Absorbent Glass Mat) adalah baterai yang tertutup rapat dan dilengkapi dengan separator berupa lapisan kaca khusus untuk menyerap elektrolit. Pada umumnya, baterai ini lebih ringan dibandingkan baterai tipe basah.
Meski harganya lebih mahal, baterai AGM memiliki daya start yang tinggi dan sangat tahan terhadap getaran sehingga cocok untuk kondisi kerja yang berat. Selain itu, baterai ini juga tidak memerlukan perawatan elektrolit secara berkala.
Baterai Tipe Lithium-ion
Baterai lithium-ion menggunakan teknologi lithium yang lebih ringan dan efisien sebagai bahan dasar elektrode. Dibandingkan dengan tipe-tipe lain, baterai ini memiliki bobot yang lebih ringan, umur yang lebih panjang, pengisian daya cepat, dan efisiensi sangat tinggi. Selain itu, baterai lithium juga ramah lingkungan.
Meski memiliki banyak kelebihan, baterai lithium-ion masih belum banyak digunakan di dunia konstruksi. Selain harganya mahal, baterai ini juga lebih ideal untuk alat berat elektrik atau hybrid, sedangkan kebanyakan alat berat sekarang masih berbahan bakar diesel.
Baca juga: Apa Saja Tantangan Transisi Alat Berat Diesel ke Listrik?
Akhir Kata
Pemilihan baterai pada alat berat sebaiknya disesuaikan dengan jenis alat berat yang digunakan, spesifikasi alat, kondisi lingkungan kerja, dan anggaran perusahaan. Hal lain yang tidak kalah penting adalah kualitas baterai itu sendiri.
Jika Anda membutuhkan penggantian komponen kelistrikan atau lainnya, Rahayu Spareparts siap membantu. Kami menyediakan berbagai pilihan spare part alat berat, mulai dari komponen hidrolik hingga ban dan komponen mesin.
Tidak menemukan komponen yang Anda cari atau ingin konsultasi dulu sebelum membeli? Jangan ragu untuk hubungi tim ahli kami untuk dapat solusi terbaik bagi alat berat Anda.